Selasa, 12 Januari 2021

Ketika Homeschooling Menjadi Pilihan

2 komentar


Finally, abang Dzamir sekolah juga. Sesuatu yang ia idam-idamkan. Hampir setiap hari melihat kakaknya sekolah, iapun ingin bersekolah. Hingga saat pandemi, kakak Fahmi harus bersekolah dirumah aja via zoom, abang Dzamirpun merengek mau sekolah juga via zoom. Setiap setelah kakaknya ngezoom, abang Dzamir pasti menangis sejadi-jadinya 😌😅😊.

Tak kalah, dede Hanun yang masih usia 1 tahun 6 bulan kemudian bersekolah bersama Dzamir, Hehehe. Di sekolah yang sama dengan basic homeschooling asuhan ustadzah Zulfa Alya, yakni Anifa Homeschooling.

Berawal dari melihat postingan disatu grup, saya langsung tertarik, kemudian menghubungi nomor yang tertera. Nah, saat menghubungi CP tersebut via WA, kelihatan dari foto profilnya kalau mbaknya adalah emak ideologis. Waah, Dalam hati saya langsung "oh, aman nih" dan makin penasaran donk sama homeschoolingnya, hehee. Setelah komunikasi, kemudian tahu kalau homeschoolingnya punya ustadzah Zulfa Alya, kemudian sayapun mendapat beberapa gambaran tentang sekolah tersebut. Ucap saya dalam hati lagi "berarti tinggal komunikasi ke bos aja nih, 😆". Oh iya, Ijazah juga akan difasilitasi oleh Anifa Homeschooling.

Dan taraaa, setelah kami merenung bersama, akhirnya kami sepakat untuk menempuh jalur homeschooling. Kata paksu, asalkan saya mampu handle anak-anak, silahkan. Maklum, beliau bukannya tidak ingin membantu. Tetapi, sejak pandemi, suami yang beraktivitas di warung makannya jadi lebih banyak menghabiskan waktu disana. 


Dan ya, itulah doa saya selalu, semoga senantiasa diberikan kemampuan, kesehatan, kemudahan, dan kelancaran untuk memdampingi anak-anak, apatah lagi di Usia dininya. Bagi saya pribadi, menakar kemampuan sendiri, merasa butuh sekali ada yang membantu saya untuk membersamai anak-anak. Biar istiqomah. Mewujudkan visi misi keluarga yang telah kami rancang. InsyaAllah, learning by doing.

By the way, Saya tidak ingin membandingkan antara homeschooling dan sekolah formal ya. Apalagi memperdebatkannya. Semua orang punya kondisi berbeda-beda. Keinginan berbeda-beda. Bahkan mungkin kebutuhan berbeda-beda. semua berhak untuk menentukan pilihannya masing-masing sesuai dengan tadi semua. Kita Saling mendoakan dan saling mendukung satu sama lain 🥰🥰🥰.

"Kembali ke laptop". Seperti yang saya bilang, learning by doing. Pekan pertama berlalu, pekan kedua berjalan. Awalnya masih penyesuaian, sekarangpun masih, dengan kebiasaan yang mulai terbentuk. Pagi-pagi sudah minta mandi dan mau sekolah, alhamdulillah. Bahkan di kakakpun ikutan sekolah bersama adik-adiknya. Dan itu memudahkan, tak jarang kakak Fahmipun membantu saya mengajari adik-adiknya. MasyaAllah tabarakallah.

InsyaAllah, bakal bercerita banyak tentang homeschooling mereka disini 😊😊😊. Sampai jumpa dicerita berikutnya. Semoga menginspirasi dan bermanfaat. Aamiin yaa Robbal 'alamiin. 🤲🥰


With 💕 lillah,

Ema Ummu Fahmi

Minggu, 23 Juli 2017

MELURUSKAN KESALAHAN ANAK 2 (sesi diskusi)

0 komentar


📡 PIT. SESI DISKUSI


Tanya:
1⃣ Netty/ Azka 7th fahma 3th faqiha 6bln/ pada usia berapa anak boleh di kenai ta'dib dan kesalahan seperti apa yang bisa di kenai ta'dib?

Jawab:
Bunda, bila kita melihat sunnah Rasulullah SAW. anak sudah bisa ditadib sejak kecil, misal membiasakan makan dgn tangan kanan, tidak memukul kawan/saudara, tidak memperturutkan setiap keinginan mereka, dsb.
Tentu saja pada anak balita cukup dgn kata2 dan sikap orangtua seperti mendiamkan mereka, dsb.


Tanya:
2⃣ Ibrahim/ 7thn/ ustadz, kadangkala saya suka spontan menegur kesalahan anak dengan berteriak, kemudian anak langsung mutung tidak mau diajak bicara. Apa yang harus dilakukan untuk segera memperbaikinya?


Jawab:
Bunda salah satu sikap yang harus dihindari orangtua pada anak adalah berteriak, termasuk pada saat ta'dib. Bentakan atau teriakan pada anak akan membuat anak takut, bukan paham. Padahal langkah yg utama dan penting dalam proses ta'dib adalah menanamkan konsep perilaku pada anak.

Cobalah bunda untuk tidak spontan berteriak saat melihat anak melakukan kesalahan. Tarif nafas sejenak, kemudian baru mbil sikap.


Tanya:
3⃣ Ummu izzah/ izzah 2,5 thn/ bagaimana jika dalam menta'dib anak kita kelepasan emosi dengan memukul tangan anak sampai memerah. Apakah itu akan berdampak pada psikologis anak dan apa yang harus dlakukan ortu untuk memperbaiki agar anak tidak terkena dampak negatifnya? Jazakumullah.

JAWAB:
Bunda setiap ucapan dan perbuatan kita pada anak pasti berpengaruh pada anak. Saat kita sudah terlanjur marah dan melakukan tindakan fisik yang tak perlu, maka dekati si kecil, rangkul dan minta maaf. Katakan bunda sayang padanya tapi bunda juga tidak mau ia mengulangi tindakan nakalnya.

Anak yg sering dapat bentakan apalagi kekerasan fisik, menurut beberapa penelitian alami persoalan dalam kemampuan berpikir, ia akan mendendam dan jika berbuat salah ia akan berbohong karena takut pada ortunya.


Tanya:
4⃣ Umi Jihad/ Jihad 8 tahun. Tips agar tidak terpancing marah ketika anak sedang emosi, adakalanya marah ketika adiknya berbuat tidak sesuai keinginannya, mengeluarkan kata kasar didepan umum, mohon solusinya.

JAWAB:
Caranya:
1. Pahami bahwa anak adalah amanah/titipan Allah yang berharga sehingga kita nggak bakal terpancing emosi u memukul.
Lalu, lihat usia dan pengetahuan anak. Bisa jadi anak berbuat salah karena belum tahu/paham kesalahan. Maka ajarkan dulu , hindari kekerasan.
Ketiga, berpikir positiflah tentang anak. Karena anak mungkin banyak belum paham ucapan dan tindakan yang ia lakukan.
Terakhir, banyak berdoa agar kita diberi kesabaran dalam mengasuh anak.

TANYA:
5⃣ Dwi/ Azhar 6thn, Halwa 4thn/ Jika kekerasan fisik dan verbal (bentakan) sudah terlanjur dilakukan berulang, bagaimana bentuk treatmen yang harus dilakukan kedua orangtua agar bekas pada psikologis anak dapat hilang, walaupun tdk 100% hilang, namun paling tidak bisa meminimalisir dampak negatifnya tsb. Mohon penjelasan Ustadz?


Jawab:
Sebagian sudah saya bahas di postingan sebelum. Ramgkul hati anak, bukan cuma badannya itu.
Minta maf dan katakan ayah dan bunda selalu sayang pada mereka.


Tanya:
6⃣ Umar/ putra 4th/ Bagaimana cara menta'dib anak usia balita dengan baik & benar. Sanksi apa yg boleh dberikan jika melakukan kesalahan? Apakah boleh memberikan hadiah jika anak berbuat baik, batasan seperti apa, dan apakah boleh memberi sanksi dengan tidak membolehkan main kesukaannya jika melakukan kesalahan?


Jawab:
Untuk anak balita langkah pertama adalah mengajarkan perilaku yang benar.
Kedua bisa diberikan sanksi dengan diharuskan minta maaf, bila tidak mau katakan bahwa Bunda sedih kalau anak2 tidak mau minta maaf dan menghindari perbuatan megatifnya.


Hadiah boleh bahkan dianjurkan meski tidak setial kali berbuat baik harus diberi hadiah. Yang paling pokok adalah ayahbunda mengapresiasi kebaikannya.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

⌚ Berhubung waktu yang membatasi. InsyaAllah akan berlanjut di kesempatan lain. Banyak pertanyaan yang masuk, semoga ada kesempatan lain untuk sharing ilmu.

Alhamdulillah wa Jazakumullah Ustadz Iwan Januar atas ilmunya. Semoga tercerahkan dan segera diterapkan. Mari bergegas mendidik anak-anak sebelum kesibukan bertumpuk-tumpuk. Jika dia telah menjadi dewasa namun tidak berakal, dia akan lebih memusingkan pikiran. Kita tutup dengan hamdalah, istighfar dan doa penutup majlis.

سبحانك اللهم وبحمدك. نشهد أن لا إله إلا أنت. نستغفرك ونتوب إليك..
Maha Suci Engkau yaa Allah dengan memuji-MU. Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah selain Engkau, kami mohon ampunan MU dan bertaubat pada MU. Wassalamu'alaikum wa rahmatullah


Sumber: PIT parenting Ibu Tangguh

MELURUSKAN KESALAHAN ANAK 1

0 komentar



Assalamualaikum. Ayahbunda yang dirahmati Allah mari kita berdoa agar selalu dalam hidayah dan inayahNya. Malam ini kita akan bahas Tadibul Awlad atau Meluruskan Perilaku anak.

--------
📡 Parenting~Ibu Tangguh
Prolog (11 Februari 2016)
📮 Ta’dib al-Awlad (Meluruskan Kesalahan Anak)
=====================
Andai bisa diibaratkan, anak ibarat tanaman yang sedang tumbuh. Sebelum tanaman itu menjadi pohon yang besar, maka lebih mudah membentuk dahan maupun batang saat masih berupa tanaman kecil.
Anak-anak kita tidak selamanya berperilaku lurus. Terkadang melakukan hal yang tidak maruf. Dalam hal inilah pentingnya melakukan ta’dib, meluruskan dan mendisplinkan anak.

Buah hati kita perlu diingatkan dan diluruskan saat melakukan hal itu.
Perlu kita camkan, meluruskan kesalahan dan mendisiplinkan mereka di kala kecil jauh lebih mudah dibandingkan saat mereka beranjak dewasa. Yang paling pokok, ta’dib pada anak di usia dini adalah fundamental/asasiyah bagi mereka kelak di usia remaja dan dewasa.
Ta’dib pada anak amat penting dan berpahala. Rasulullah SAW. bersabda: “Sungguh, menta’dib anak itu adalah lebih baik daripada bersedekah satu gantang.”(HR. Tirmidzi).

Luqman al-Hakim, orang soleh yang namanya diabadikan dalam al-Quran, berkata, “Pukulan ayah terhadap anaknya bagaikan pupuk bagi tanaman”

Imam al-Ghazali mengingatkan pentingnya ta’dib, meluruskan penyimpangan perilaku anak masa depan mereka. Kata beliau, “Apalabila anak-anak diabaikan sejak awal pertumbuhannya, biasanya akan dewasa dengan perangai buruk, pendusta, pendengki, pencuri, pengadu domba, suka ikut campur urusan orang, tertawanya terbahak-bahak, licik dan menggila. Semua itu hanya bisa dicegah dengan pola pelurusan perilaku yang baik.”

Imam al-Ghazali benar. Banyak remaja yang tingkah lakunya liar karena pembiaran dari orang tuanya sejak kecil. Mereka dibiarkan berbicara kasar atau berteriak kepada orang tuanya, merebut makanan atau mainan saudaranya, dsb. Sedangkan orang tuanya mendiamkannya dan merasa bahwa itu adalah perilaku normal anak-anak.

🔐 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses ta’dib ini:
🌺 Pertama, ta’dib adalah perkara yang wajib dilakukan orang tua pada anak saat mereka melakukan kesalahan terutama pelanggaran pada syariat.
🌺 Kedua, Betulkan dulu kesalahan berpikir anak baru perilakunya. Kesalahan pada perilaku anak pasti disebabkan cara berpikirnya yang keliru, maka luruskan dan tanamkan pemahaman yang benar.
🌺 Ketiga, bertahap dalam meluruskan perilaku mereka. Bentuk teguran dan sanksi pada mereka harus disesuaikan dengan tingkat kesalahan dan juga usia mereka. Jangan sama ratakan hukuman pada setiap anak dan setiap kesalahan
🌺 Keempat, jangan memukul dalam keadaan marah. Dalam keadaan marah kita bisa lepas kendali bila memukul atau menghukum anak. maka hindarkanlah keadaan marah pada diri kita
🌺 Kelima, doakanlah anak kita agar senantiasa mendapatkan hidayah dan dijaga oleh Allah SWT.
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ [٢:١٢٨]
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Wallahu a'lam bishshowab


Sumber: PIT Parenting Ibu Tangguh

Selasa, 18 Juli 2017

"Yuk Bangun Subuh, Nak" :)

0 komentar







Perilaku seseorang tergantung persepsi yang dia miliki. Begitu pula anak usia dini. Dia musti tau mengapa dia harus melakukan sesuatu. Dan sudah seharusnyalah orang tua memberikan motivasi-motivasi yang dilandaskan pada aqidah Islam, selalu menghadirkan motivasi agar selalu berbuat taat pada aturan Allah, karena memang aturan Alllahlah yang paling sesuai dengan fitrah manusia. Tidak bertentangan satu dengan yang lain. Maka itulah ia merupakan Rahmatan lil ‘Alaamiin.



Bunda bisa memaparkan keutamaan-keutamaan bangun subuh dan juga mengapresiasinya dengan membangun konsep diri positif, seperti ia adalah anak yang sholeh, selalu seperti itu.


Katakanlah anak muslim yang sholeh itu senang bangun subuh untuk sholat. Katakanlah dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Katakanlah juga bahwa begitu sayang bagi seseorang tidur atau mengerjakan hal-hal yang sia-sia setelah sholat subuh karena ternyata nih salah satu waktu dikabulkannya doa adalah waktu subuh.





Selain itu, ketika subuh maka malaikat malam bergantian dengan tugas malaikat siang. Catatan amal kita selama semalam akan dilaporkan kepada Allah. masyaaAllah, akan sangat sangat baiknya jika kita menutup amalan kita di hari ini dengan kebaikan. Sehinggapun catatan amal siang kita dibuka dengan kebaikan juga. Kita memperbanyak berdoa, berdzikir, dan membaca al Qur’an setelah sholat subuh. 





Dan tau gak, kalau hukum tidur setelah sholat subuh itu ternyata makruh lho. Bahkan niiih... zaman Rasulullaah SAW para penyihir biasanya meniupkan sihir-sihir mereka pada waktu subuh. Seram yah?. Maka, insyaaAllaah bagi mereka yang senantiasa berdzikir dan beramal sholeh terntu akan terhindar dari kejahatan sihir.


Jadiii, mulailah hari dengan kebahagiaan dan kebaikan. Tidak bermalas-malasan karena anak muslim itu adalah anak yang seeenang bangun subuh.wallahu'alam.






semoga bermanfaat. :)

referensi:
Juz Amma Super, penerbit salamadani.
googling.

pentingnya Lembar Kegiatan Harian (LKH)

0 komentar
Bismillah..


Alhamdulillah akhirnya bisa posting di blog ini. insyaaAllaah untuk pembahasan awal ini qt akan membahas tentang lembar kegiatan harian anak.


Dear ananda dan bunda sekalian, kenapa kita harus membahas kegiatan harian anak, agar kita bisa melatih kedisplinan anak, sekaligus juga bisa mengontrol serta mengevaluasi ibadah (mutabaah) dan pemenuhan kebutuhan anak-anak kita. Dari sini kita juga dituntut kreatif dan berpikir cepat. Manfaatnya sungguh sangat biasa lho, orang tua dan anak bisa melejitkan potensi bersama-sama.


Masih ingatkah dengan Musa laode Hanafi? Anak sholeh yang mampu menghafalkan al Qur’an 30 Juz sejak usianya 5,5 tahun. maasyaaAllaah, salah satunya kuncinya adalah konsistensi orang tuanya dalam mengamalkan jadwal yang telah dibuatnya. Mereka begitu disiplin dan fokus terhadap hal tersebut.


Diantara contoh yang saya kumpulkan, yaitu sebagai berikut:



semoga bermanfaat ayah dan bunda.. :)

Sabtu, 01 Juli 2017

Basmallah :)

0 komentar
Tadinya sih pengen buat blog diary khusus duo krucils sholehku, Muhammad Fahmi Azmi dan Muhammad Dzamir. pengen aj sharing keseharian mereka. paling gak akan ada kenangan untuk mereka berdua yang bisa dibagi sama banyak orang. barangkali bisa memberikan banyak inspirasi dan manfaat.  Tapi, ketika lagi buat blognya, ganti-ganti tamplatenya hehehehe.. tiba-tiba judulnya ganti, otomatis temanya juga sedikit ada tambahanlah lebih tepatnya. jadi yang akan ada diblog ini bukan cuman cerita keseharian mereka saja, tetapi akan ada juga info-info yang didapatkan by saya, umminya, hehehe pastinya, trus bisa saya post juga disini. namanya ibu-ibu yaa, pengalamannya beda-beda, tapi banyak kesamaannya juga. so, sebagai orang yang masih banyak belajar, yang namanya belajar kan kita yang dari tadinya gak tau kemudian jadi tau. apalagi Allaah dan RasulNya menyambut orang-orang yang mau belajar, karena bagian dari kewajiban menuntut ilmu.

saya banyak kekurangan, berharap dengan adanya blog ini saya bisa berbagi, yang sebelumnya saya harus pahami apa yang akan saya posting terkhusus tentang dunia anak muslim, juga tentang apa-apa yang saya udah terapin ke anak-anak yang itu sebetulnya proses belajar saya dari ummahat lainnya. sayapun sadar, saya mah apa atuh heheheeee. modal Basmallah, saya resmikan blog DUNIA ANAK SHOLEH INI.... :)